Secangkir Kopi dan Seratus Cerita
Ya udah telepon teman saya ah. Oiya waktu itu teman saya itu profesinya juga seperti saya yaitu ojol alias ojek online. Kebetulan hari ini saya nggak on jadi iseng-oseng telpon temen. karena lagi nganter orderan akhirnya saya beranjak ke pangkalan ojek online biasa yaitu di angkringan. Selang beberapa lama akhirnya dia datang dan langsung memesan secangkir kopi jahe. Setelah duduk mapan akhirnya dia langsung bercerita pengalamannya.
Wanita Berambut Panjang
Dia waktu itu pernah dapat order malam-malam di depan rumah sakit perusahaan teman. Dia sudah nggak enak badan, tapi ya udah akhirnya dia menuju ke rumah sakit. Setelah sampai di depan rumah sakit ternyata mbak rambutnya panjang sampai bawah. Teman saya deg-degan dong, tapi Ya sudahlah mungkin Mbaknya memang mau pulang malam-malam toh. Ya udah akhirnya dianter.
Sepanjang perjalanan Mbaknya diem aja. akhirnya teman saya inisiatif nanya "mbak ini bener nih alamatnya sesuai aplikasi ya?" tapi mbaknya diem aja dia cuma ngangguk. Sesekali saya lihat dari spion Mbaknya mengangguk tapi rambutnya tetep panjang menutupi mukanya. Ya udah nggak papa, sembari itu dibawalah berkendara motornya. Saat dibawa setengah jalan perasaan udah gak enak karena Mbaknya diem aja, tapi teman Saya berusaha berpikir positif. Mungkin karena Mbaknya capek atau sibuk atau memang pendiam jadi memang gak jadi diajak ngobrol. Perjalanan dari Selatan ke utara terasa jauh banget, karena sepanjang perjalanan hanya mendengar suara kendaraan lain.
Akhirnya Sampai Juga
Setelah sudah dekat di rumahnya si mbak itu, teman saya nanya lagi "mbak ini bener ya rumahnya yang di pojok itu?" Mbaknya cuma ngangguk. Sesampainya di depan rumah itu temen saya sedikit merasa ada yang aneh sambil membatin "bener gak sih ini rumahnya?".
Kalo diliat-liat rumahnya itu sepi dan serem lah pastinya. Kemudian temen saya nengok kebelakang. Sambil kebingungan dan bertanya-tanya serta kaget ternyata mbaknya yang tadi udah nggak ada. "Apa Mbaknya turun sebelum tadi motornya berhenti ya?"....lalu sambil berpikir dan bergumam lagi "Aahh gak mungkin, memang pilem action loncat dari motor!"
Mbaknya Hilang Cuy...
Gak jauh dari situ ada orang dan langsung mematikan motor lalu menghampiri orang itu. Dia lantas bertanya sama orang itu "Bapak maaf ijin bertanya?".Langkah orang itu terhenti dan menoleh ke arah saya sambil menjawab "Oh iya dik silahkan, ada apa ya?". Tanpa berpikir du kali empat akhirnya saya langsung bertanya tode poin "Bapak lihat enggak penumpang di belakang saya tadi barusan pak?" Muka bapaknya bingung sambil menjawab "maaf dik saya tidak melihat siapa-siapa dari tadi masnya naik motor sendiri ketika melewati saya" kemudian bapak itu berkata lagi "Lagian Masnya ngapain berhenti di depan rumah ini?". Gak pake latian dan arahan teman saya bingung lsambil menjawab spontan "loh tadi saya dibilang sama penumpang saya turunnya di rumah ini Pak"
Bapaknya makin bingung lagi sambil berkata "Loh ini rumah sudah kosong sejak 10 tahun yang lalu, jadi gak ada penunggunya, maksudnya nggak ada yang menempati lagi". Wah teman saya ketakutan setengah mati. Yaudah akhirnya teman saya pulang diperjalanan yang ngedumel sendiri.
Pulang...
"Aduh Kena apa sih itu penumpangnya harus kayak gitu?". Tetapi dari kejadian itu ada satu hal yang teman saya paling Nyesel yaitu kenapa itu penumpang belum bayar padahal seharusnya bayarnya tunai, hadeeehhhh..
Nah segitu aja ya ceritanya. Monggo Pak, ibu, om, tante, mbak, mas yang ada kritik dan saran silahkan dicoret di kolom komentar.